28 August 2017

Jemaah Haji Sakit Akan Disafariwukufkan


Kepala Bidang Bimbingan Ibadah PPIH Arab Saudi Endang Jumali. (foto: mch)
Jeddah (Pinmas) ---- Proses wukuf di Arafah akan belangsung pada 31 Agustus 2017. Artinya, tiga hari ke depan, jemaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan secara bertahap menuju Arafah untuk menjalani wukuf. 
Sementara, sebagian jemaah haji kita masih ada yang dirawat, baik di RS Arab Saudi maupun di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah. Bagaimana dengan ibadah mereka?

Kepala Bidang Bimbingan Ibadah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Dr. Endang Jumali, Senin (28/08), memberikan penjelasan sebagai berikut:

Panitia Penyelenggara Ibdah Haji (PPIH) Arab Saudi akan mensafariwukufkan jemaah yang tidak mampu melaksanakan wukuf berdasarkan pada hasil screening tim kesehatan. Dalam pelaksanaannya, mereka akan didampingi oleh petugas yang sudah diseleksi. Para petugas ini umumnya dari petugas bimbingan ibadah di sektor.
Untuk kelanjutan proses ibadah mereka paska safariwukuf, Tim Pembimbingan Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) di sektor yang bersangkutan akan mengkoordinasikannya dengan keluarga jemaah. Kelanjutan ibadah itu antara lain terkait pelaksanaan Jumrah Aqabah, Thawaf Ifadah dan Sai, serta pembayaran dam.
Berapa jumlah jemaah haji yang akan disafariwukufkan, sampai saat ini masih dinamis. Sebab, masih banyak kemungkinan yang terjadi dalam tiga hari ke depan, termasuk kemungkinan jemaah yang saat ini sakit menjadi sembuh dan siap bergabung dengan kloternya untuk mengikuti wukuf di Arafah. Data fix mengenai jumlah jemaah yang akan disafariwukufkan, diperkirakan baru didapat pada 30 Agustus mendatang.
Meski demikian, PPIH Arab Saudi telah menyiapkan 10 bus untuk pelaksanaan safari wukuf. Keluarga jemaah yang sakit dan disafariwukufkan, tidak perlu khawatir karena PPIH Arab Saudi terus memantau pelaksanaan ibdah haji jemaah safariwukuf oleh para petugas yang telah ditunjuk.
Kenapa hal demikian mesti dilakukan? Lantas bagaimana pula mereka melaksanaan wajib hajinya?
Anggota Amirul Hajj yang juga Sekretaris Komisi Fatwa MUI Dr. Asrorun Ni’am, Minggu (27/08) memberikan penjelasan sebagai berikut:
 Wukuf adalah rukun haji. Karena rukun, maka harus dilakukan seluruh jemah haji. Pelaksanaan wukuf itu di Arafah dengan waktu yang ditentukan, yaitu 9 Zulhijjah. Ketika ada orang sakit, kemudian dia bisa dibantu untuk berada di tanah Arafah untuk melaksanakan wukuf, maka harus dilakukan.
Salah satu ikhtiar pemerintah untuk membantu jemaah sakit tersebut adalah men-safariwukuf-kan mereka. Sebab, sebagai rukun haji, wukuf harus dilakukan.
Terkait pelaksanaan wajib haji, seperti melontar jumrah atau mabit di Mina, itu bisa diwakilkan kepada orang lain atau dengan membayar Dam. Bahkan dalam kondisi tertentu, ada juga pandangan yang mengatakan, jemaah yang memiliki uzur syar’i tidak harus melaksanakan wajib haji dan juga tidak dikenakan denda atau dam karenanya.
Termasuk uzur syar’i adalah orang yang khawatir dengan keselamatan jiwanya. Khawatir sakitnya justru bertambah parah jika dipaksakan melaksanakan wajib haji. (khoron/rusydi/atw)

21 August 2017

AMIRUL HAJJ TIBA DI BANDARA KING ABDUL AZIZ JEDDAH


Menag disambut jemaah setibanya di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, Minggu (20/08). (foto: Danil)

Jeddah (Kemenag) --- Amirul Hajj yang juga Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, telah tiba di Bandara Internasional King Abdul Azis, Jeddah, Minggu (20/08) malam. Menag Lukman datang bersama naib (wakil),  anggota, dan staf sekretariatan Amirul Hajj.
Delegasi Amirul Hajj keluar dari gate kedatangan pada pukul 21.45 waktu Arab Saudi. Tampak menyambut kedatangan Amirul Hajj, Duta Besar RI, Agus Maftuh Abegebriel dan Konsul Jenderal RI di Jeddah, Mohamad Hery Saripudin.
Turut mendampingi, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar Ali, Direktur Pelayanan Luar Negeri Sri Ilham Lubis, Direktur Bina Haji Khoirizi HD, Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Mastuki, Ketua PPIH Arab Saudi Ahmad Dumyathi Basori, dan Kadaker Bandara Arysad Hidayat.
Tiba di bandara, Amirul Hajj langsung menyapa jemaah haji kloter 47 Embarkasi Jakarta - Pondok Gede (JKG 47) di Plasa B Bandara King Abdul Azis. Kedatangan Menag sontak membuat heboh jemaah. Mereka berebut untuk bersalaman dan berswafoto.
Menag berpesan agar jemaah mematuhi dan disiplin dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi maupun Pemerintah Indonesia. Terutama soal aturan jam melempar jumrah yang telah ditetapkan.
Jemaah haji juga harus selalu berkoordinasi kepada petugas haji bila menemukan kendala-kendala terkait ibadah maupun terkait permasalahan lain.
"Tahun ini adalah tahun terbanyak, tidak hanya Indonesia tapi seluruh dunia yang totalnya 2,1 juta jemaah haji dunia berkumpul. Untuk jemaah Indonesia tetap disiplin dan selalu berkoordinasi dengan petugas," katanya.
Selain itu, Menag juga minta jemaah untuk selalu  menjaga kesehatan. Dengan suhu panas yang dapat mencapai 50 derajat saat puncak haji, diharapkan jemaah banyak minum air putih. 
"Kalau keluar berpergian dalam kelompok, jangan sendiri-sendiri. Ini agar memudahkan koordinasi kita. Jemaah harus menjaga kesehatan, dengan pola hidup sehat.  Karena suhu panas sampai 48 derajat dan estimasi bisa sampai 50 derajat. Sehingga perbanyak minum air mineral," katanya. 

11 August 2017

Alhamdulillah, Kloter Pertama CJH Sultra Diterbangkan Hari Ini

Penyerahan bendera rombongan CHJ Sultra pada ketua kloter 19 oleh Plt. Gubernur Sultra pada pelepasan CHJ Sultra. 
Foto By. Arman Tri Wahyuono


Kendari(Pinmas)  --- Kloter pertama Calon Jamaah Haji (CJH) Kota Kendari yang tergabung dalam Kloter 19 dilepas secara resmi untuk berangkat ke Embarkasi Makassar melalui Bandara Haluoleo di Asrama Haji Kota Kendari, Jumat (11/8/2017). Pemberangkatan kloter 19 ini, dibagi menjadi tiga kali penerbangan
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra), Abdul Kadir, mengatakan, sesuai jadwal yang sudah ditetapkan bahwa untuk pemberangkatan kloter pertama ini akan dilakukan sebanyak tiga kali penerbangan, muali pukul 10.40, 13.55, dan 16.10.
"Alhamdulillah, sejauh ini belum ada kendala-kendala yang dihadapai oleh seluruh jamaah. Apalagi, dilihat dari persiapan CJH suasananya sudah sangat kondusif. Kalau tidak ada halangan, maka kloter 19 hari ini akan melakukan pemberangkatan sebanyak tiga tahap,"katanya.
Selain itu, Abdul Kadir melanjutkan, CJH yang tergabung dalam kloter 19 ini semua jamaahnya berasal dari Kota Kendari Provinsi Sultra.