31 August 2016

Kloter 19 Sultra Dilepas Menuju Jeddah


Makassar (Inmas Sultra) --- Jamaah Calon Haji (JCH) Kloter 19 yang berasal dari Kota Kendari, Konawe, Buton Utara, dan Konawe Utara resmi dilepas dari Embarkasi Makassar menuju Jeddah. Selasa (30/8)

Proses pelepasan yang dilakukan di Aula 3 dilaksanakan oleh PPIH Embarkasi Makassar yakni H. Rappe yg juga Kabag TU Kanwil Kemenag Sulsel dan dihadiri langsung oleh Ka.Kanwil Kemenag Sultra H. Mohamad. Ali Irfan mewakili Pemerintah Propinsi dan Daerah Sultra dan pihak Maskapai Garuda. Penyerahan Bendera Merah putih oleh PPIH Embarkasi Makassar dalam kepada Ketua Kloter 19, Embarkasi Makassar asal Prov. Sultra, Zainal Mustamin menandai JCH Kloter ini resmi dilepas.

Sebelumnya, Dalam sambutan pelepasannya, baik Kabag TU Kanwil Sulsel maupun Ka.Kanwil Kemenag Sultra kompak berharap JCH yang tergabung di Kloter 19 ini bisa kembali utuh dan dalam kondisi yang sehat walafiat ke daerahnya masing masing. Karena saya yakin Keluarga dan Handai Taulan di daerah sana tidak henti hentinya memanjatkan doa buat para JCH disini agar bisa menyelesaikan seluruh rangkaian IBadah Hajinya di Tanah Suci dan Bisa kembali berkumpul dengan Keluarganya. Ujar H. Rappe.

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sultra, menghimbau seluruh jemaah untuk betul betul mendahulukan ibadahnya dibanding hal lain, dan yang tak kalah pentingnya harus jaga kesehatan, Karena ibadah haji ini butuh perjuangan besar dan fisik yang prima.

Sesuai rencana, Kloter 19 yang tergabung dalam Pemberangkatan gelombang kedua ini akan diterbangkan pada Pukul 17.35 Wita dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, langsung menuju Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Dan 450 Orang CJH akan didampingi oleh 5 orang Petugas Kloter yang akan mengurus Jemaah Haji mulai keberangkatan sampai nantinya pada proses Pemulangan di Embarkasi Makassar kembali. (rtr)

sumber : sultra.kemenag.go.id (30 Agustus 2016)

Tahun 2017, Kuota Haji Indonesia Kembali Normal

sumber : kabarmakkah.com

Jakarta, (Inmas Sultra)--- Kabar gembira bagi Jemaah Calon Haji (JCH), yang sedang menunggu giliran diberangkatkan ke tanah suci. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, mulai tahun depan tidak terjadi lagi pemotongan kuota 20 persen, seperti beberapa tahun terakhir.

Tahun ini pemerintah Arab Saudi berjanji akan menuntaskan rehabilitasi, tahun depan kembali normal, tidak terpotong 20 persen, kata Lukman dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, Senin (29/8).

Menurut Lukman, jika perbaikan kompleks Masjidil Haram rampung tahun ini, maka pada 2017 kuota haji Indonesia diperkirakan sekitar 211 ribuan orang, jauh lebih besar dari 2016, yang hanya 168 ribuan jemaah.

Terkait usulan supaya pemerintah melobi Arab Saudi agar membolehkan Indonesia menggunakan kuota haji negara lain, Lukman menjawab sudah pernah dicoba, tapi belum berhasil karena tidak ada regulasinya.

Sudah disampaikan. Tapi belum bisa karena belum punya regulasinya. Negara lain juga akan meminta perlakuan yang sama. Arab Saudi juga berhati-hati karena dampaknya ke negara lain. Yang jelas kita sudah upayakan, ujarnya.
Dia menambahkan, celah menggunakan kuota lain di negara ASEAN, hanya ada di Filipina. Sementara Thailand dan Brunei, jemaahnya sudah harus menunggu 2-3 tahun. Lebih parah lagi Singapura 34 tahun dan Malaysia 70 tahun.

Pemerintah Saudi Arabia juga sudah mengeluarkan kebijakan baru dengan penerapan e-Hajj. Yakni sebuah sistem dimana seluruh data jemaah haji terhimpun dalam sebuah paket data berbasis elektronik. Dari situ menjadi syarat keluar tidaknya visa bagi jemaah haji seluruh dunia.

Dalam sistem baru ini, Indonesia dan India menjadi pilot project. Namun, visa baru bisa dikeluarkan setelah adanya kejelasan pemaketan berisikan data tentang dimana pemondokan di Makkah, hotel di Madinah, katering di Makkah, Arafah dan Mina.Seluruh info itu harus tergabung dalam paket yang kemudian menjadi isi dari sistem e-Hajj.

Masalah yang sesungguhnya penerapan sistem yang baru, masing-masing kita sedang melakukan penyesuaian implementasinya. Tentu kami memiliki keterbatasan, meratakan profesionalitas para petugas ini menjadi kunci, kata Lukman.

Prinsipnya, tegas Lukman, Kemenag ingin menerapkan sistem baru tersebut, meski masih ada masalah yang harus dibenahi. Ia pun mengaku bertanggungjawab terhadap persoalan yang terjadi dalam penerapannya yang belum sempurna, karena baru berjalan tahun kedua.

Bagaimanapun, tambah Lukman, pendekatan online sangat membantu kecepatan dan ketepatan proses, karena besarnya jumlah JCH Indonesia. Hanya karena baru tahap awal, Kemenag masih mencari cara yang tepat untuk kedepan diperbaiki pelaksanaannya.

Kami tetap bertanggungjawab, bahwa sistem yang baru tahun kedua diterapkan. Saudi Arabia juga trial and error prosesnya. Mengapa kami mendukung e-Hajj, kami merasa sistem ini positif, karena besarnya jumlah jemaah haji kita, tambah mantan politikus Senayan itu.(BKK/was)

sumber : sultra.kemenag.go.id (30 Agustus 2016)

Jamaah Calon Haji Kloter 19 Sultra Dinyatakan Sehat

LAYAK BERANGKAT KE TANAH SUCI

foto by bepe, 29/8/2016

Kendari-Sebelum diberangkatkan menuju Arab Saudi, Selasa (29/80) pukul 22.10 Wita Paratim dokter kloter 19 dibantu tim medis dari Embarkasi Makassar melakukan pemeriksaan kesehatan seluruh JCH Kloter 19.

Ketua Tim Medis JCH Kloter 19, Dr Sunarni Mengatakan, Pengecekan kesehatan terhadap JCH merupakan kewajiban yang harus dilakukan, sebab kata dia, para JCH yang berangkat ke Arab saudi harus benar-benar di nyatakan sehat dan layak diterbangkan menuju Arab saudi.

Sejauh ini kata Sunarni,UCH Kloter 19 masih dalam keadaan sehat. Dirinya berharap para JCH tidak ada yang menderita penyakit sehingga bisa menunaikan ibadah haji secara tuntas. Bukan hanya itu , pihaknya juga melakukan pemeriksaan terhadap obat-obat yang layak dibawa di Arab Saudi Sesuai dengan riwayat penyakit yang diderita para JCH.

Kami harus Periksa dulu kesehatannya sebelum beran gkat, karena ini sangat penting, supaya kita tau siapa yang sakit, ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga memberikan atribut kepada para JCH yang masih membutuhkan perhatian penuh dari tim medis. Artibut itu kata dokter Sunarni berupa grlang tangan yang tidak dapat di lepas.
foto by bepe, 29/8/2016

Apalagi kata dia, sebelumnya ada salah seorang JCH di rawat di klinik Embarkasi karena menderita penyakit stroke. Namun JCH tersebut sudah di nyatakan bisa bergabung dengan kloter lain. Kendati demikin, pihaknya harus penuh perhatian terhadap JCH.

Tadi ada yang sakit , tapi sudah bisa bergabung lagi dengan jemaah lain. Makanya kami pakaian atribut sebagai penanda jika JCH itu membutuhkan perawatan penuh, tutupnya.(m4/b/put/rus)

sumber : sultra.kemenag.go.id (30 Agustus 2016)

Jamaah Calon Haji (JCH) Kloter 19 Sultra Resmi Diterima Embarkasi Makassar

Diberangkatkan Tanggal 30 Agustus Menuju Jeddah



Makassar (Inmas Sultra) --- Kelompok Terbang (Kloter) 19 Jamaah Calon Haji (JCH) asal Sultra secara resmi diterima oleh pihak Embarkasi Makassar.

Penerimaan Kloter 19 dihadiri oleh Wakil Gubernur Sultra, H.M. Saleh Lasata selaku Pemerintah Daerah didampingi Kakanwil Kemenag Sultra dan secara resmi diterima oleh Kakanwil Kemenag Sulsel selaku Ketua PPIH Embarkasi Makassar. Selasa (29/8).

Sebelum menyerahkan JCH dari 4 Kabupaten ini, Wagub kembali menekankan kepada jemaah agar melaskanakan ibadah dengan baik, bukan niat yang lain. Dirinya juga bahwa proses ibadah haji yang sangat berliku dibutuhkan kesabaran dan saling mengingatkan agar seluruh rangkaian ibadah dapat berjalan dengan lancar.

Selanjutnya Wagub menyerahkan daftar manifest kepada ketua PPIH yang menandai penyerahan kloter 19 dari daerah dan PPIH Sultra kepada PPIH Embarkasi Makassar.
Ketua PPIH Embarkasi Makassar, H. Wahid Thahir menyampaikan terima kasih kepada PPIH Sultra dengan kerjasama yang baik dengan Embarkasi Makassar sehingga proses kedatangan sampai dengan penerimaan dapat berjalan dengan baik.

Kami Apresiasi dengan baik kepada PPIH Sultra, dengan adanya kesepahaman antara embarkasi dan PPIH Sultra dan kesiapan jemaah yang sungguh luar biasa, penerimaan ini dapat berjalan lancar dan semoga saat kembali dari tanah suci menyandang gelar haji mabrur, harapnya.
Prosesi penerimaan dilanjutkan dengan memperkenalkan kembali petugas yang mendapingi jemaah kloter 19 yang terdiri dari Ketua Kloter (TPHI), Pembimbing Ibadah Haji (TPIHI), serta Dokter dan tenaga medis (TKHI) yang jumlah keseluruhannya sebanyak 5 orang.

Acara penerimaan diakhiri dengan pengecekan kesehatan kepada seluruh jemaah di Poliklinik Mustasyfa Embarkasi Makassar.

Sesuai rencana Kloter 19 yang tergabung dalam 4 Kabupaten meliputi Kota Kendari, Konawe, Konawe Utara, dan Buton Utara akan diberangkatkan pada tanggal 30 Agusutus pukul 17. 35 WITA.

Turut hadir pada kesempatan ini Staf Ahli Gubernur Bidang Kesra, Karo Kesra dan Adm, Asisten I Setda Kota Kendari, serta Kepala Kemenag Kab/Kota yang menyertai Jemaah dalam kloter 19. (rtr)

sumber : sultra.kemenag.go.id (29 Agustus 2016)

Kakanwil Kemenag Sultra Kunjungi Wisma Jamaah Kloter 19 Sultra di Embarkasi Makassar


Makassar (Inmas Sultra) --- Kakanwil Kemenag Sultra, H. Mohamad Ali Irfan mengunjungi Jamaah Calon Haji (JCH) asal Sultra yang telah tiba di Embarkasi Makassar. Senin (29/8).
Kakanwil didampingi Ibu dr. Puji Rahayu beserta tim PPIH Sultra mengunjungi lokasi penginapan JCH yang tergabung dalam kloter 19 UPG.

Sedikitnya 3 lokasi yang menjadi tempat penginapan JCH Kloter 19 yang berasal dari Kabupaten Konawe, Buton Utara, dan Kota Kendari dikunjungi dengan harapan melihat secara langsung kondisi jamaah sebelum diterima secara resmi oleh pihak Embarkasi Makassar.

Dihadapan para JCH, Kakanwil kembali berpesan untuk menjaga kebugaran jamaah dengan memperbanyak mengkonsumsi air putih (zam-zam) dan memakai cream pelindung sinar matahari mengingat cuaca di Saudi yang begitu panas.

Rencananya hari ini (29/8) Kloter 19 Asal Sultra akan diterima secara resmi oleh pihak Embarkasi Makassar pada pukul 14.00. menurut jadwal Wakil Gubernur Sultra, H.M. Saleh Lasata bersama Kakanwil Kemenag Sultra akan menjadi perwakilan Sultra pada saat penerimaan JCH dari daerah ke Embarkasi dan setelah itu akan diberangkatkan menuju Arab Saudi pada tanggal 30 Agustus 2016. (rtr)

sumber : sultra.kemenag.go.id (29 Agustus 2016)

Sriwijaya Air : Berat Tas JCH Sultra Tak Boleh Lebih dari 32 Kg

sumber : static.antaranews.com
 Kendari, (Inmas Sultra)--- Jemaah Calon Haji (JCH) Sultra mulai diberangkatkan ke Embarkasi Makassar pada Minggu (28/8), selama tiga hari berturut-turut mulai kloter 19 hingga 21.
Panitia JCH asal Kota Kendari yang masuk dalam kloter 19 melakukan penimbangan dan sortir terhadap tas para JCH, di Asrama Haji Kota Kendari, Jumat (26/8).

Sesuai dengan peraturan maskapai penerbangan Sriwijaya Air, berat bagasi JCH tidak dapat melebihi 32 Kg. Panitia harus melakukan sortir terhadap barang-barang para JCH, barang yang sekiranya tidak perlu dibawa ke tanah suci, JCH harus tanggalkan.
sumber : republika.co.id
Kendati demikian, saat dilakukan penyortiran dari jumlah 330 tas JCH, tidak ada yang melebihi berat yang telah ditentukan. Namun demikian meski telah dilakukan sortir dan penimbangan di asrama haji, pihak maskapai tetap akan kembali melakukan penimbangan dan sortir.
Hari ini kumpulkan dan timbang, tapi nanti Sabtu akan kembali ditimbang lagi. Karena peraturannya tidak boleh melebihi 32 Kg, terang Kasi Haji dan Umrah Kemenag Kota Kendari, H Sunardin. Disebutkannya, JCH Kota Kendari dibagi dalam tiga rombongan. Dari tiga rombongan itu warna penanda tas dibeda-bedakan. Sebab kata Sunardin, jika tidak dibedakan maka kemungkinan untuk tertukar.

Kan ini JCH Sultra kita bagi dalam beberapa rombongan, setiap rombongan kami beda-bedakan tanda tasnya takutnya tertukar nanti, ujarnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan dan penimbangan tas di bandara, selanjutnya tas para JCH akan kembali ditimbang di Embarkasi Makassar. Sebab kata dia, maskapai yang akan digunakan di Arab Saudi yakni Garuda sangat ketat, sehingga harus dilakukan penimbangan berkali-kali.
Nanti di Embarkasi Makassar tasnya akan ditimbang kembali sama maskapai Garuda, beratnya masih 32 Kg, tidak boleh lebih. Nanti pulangnya dari Arab Saudi kembali ditimbang lagi, tutupnya.(RS/was)

sumber : sultra.kemenag.go.id (29 Agustus 2016)

Wagub Sultra Saleh Lasata melepas Jamaah Haji Sultra Kloter 19


Kendari (Inmas Sultra) - Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Saleh Lasata bertempat di Asrama Haji Kendari, Minggu, melepas keberangkatan 1.331jamaah calon haji (JCH) asal Sultra menuju Embarkasi Hasanuddin, Makassar untuk melanjutkan perjalanan menuju Arab Saudi.

Di hadapan jemaah calon haji, Saleh Lasata berpesan agar jemaah senantiasa disiplin selama beradah di Arab Saudi menjalankan semua prosesi atau tahapan ibadah haji tersebut.

"Mari luruskan niat kita, berangkat haji bukan untuk berbelanja tetapi untuk ibadah," kata Saleh Lasata.

Ia juga meminta pendamping haji, termasuk para dokter pendamping haji, agar senantiasa mengutamakan tugas-tugasnya ketimbang yang lainnya.

"Ibadah haji itu merupakan ritual yang sangat menyenangkan, sehingga umat Muslim yang mampu secara finansial tidak perlu lagi menunda-nunda waktu untuk menunaikan ibadah tersebut," katanya.

Sementara itu,Kepala kantor Wilayah Kemenag Sultra, H. Mohamad Ali Irfan melaporkan bahwa JCH Sultra terbagi dalam tiga kloter yakni Kloter 19 Ujung Pandang, Kloter 20 Ujung Pandang dan kloter 21 Ujung Pandang.

"Seluruh jamaah asal Sultra berjumlah 1.331 orang dan di tambah pendamping sebanyak 15 orang sehingga total sebanyak 1346 orang," katanya.

Kakanwil juga berharap kepada seluruh jamaah haji untuk selalu mengikuti aturan yang telah ditetapkan terutama mengenai waktu pelaksanaan ibadah di tanah suci mengingat banyaknya kejadian yang menimpa jamaah.
"Selalu berkordinasi dengan ketua regu, ketua rombongan, pembimbing ibadah agar dapat mengantarkan kita dalam ibadah dengan kondisi yang tenang dan aman," pesannya.(Ant/rtr)

sumber : sultra.kemenag.go.id (28 Agustus 2016)

Kakanwil Kemenag Sultra : ASN Terlibat Calo Haji akan Dipidanakan


Kendari, (Inmas Sultra)--- Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Sultra Mohamad Ali Irfan menegaskan, jika ada Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Kemenag yang terlibat sebagai calo haji akan dipidanakan.

Saya akan laporkan di Polda jika ada ASN yang terlibat sebagai calo haji. Saya tidak mau main-main soal ini, karena itu masuk penipuan. Saya tidak mau ada orang dari Kemenag terlibat dalam kasus-kasus seperti ini, terangnya.

Dirinya menjelaskan, sebelumnya dirinya mendengar kabar jika dari jumlah 177 jemaah yang terdampar di Filipina dengan menggunakan paspor palsu baru-baru ini, salah satunya berasal dari Kolaka Sultra dengan mengatas namakan calo dari ASN Kemenag Kota Kendari.

Saya nonton televisi, katanya itu salah satu jemaahnya dari Sultra. Tapi setelah kami cek tidak ada nama itu. Tidak ada nama yang disebutkan terdaftar di ASN Kota Kendari. Jadi mohon diklarifikasi jika jemaah yang terdampar itu tidak ada yang dari Sultra, tegasnya.

Namun, setelah diklarifikasi nama yang diduga calo haji tersebut, rupanya tidak terdaftar di ASN lingkup Kemenag Sultra. Kendati demikian, kata Ali Irfan pihaknya terus melakukan pencarian terhadap oknum tersebut, jika terbukti kata dia pihaknya akan memperkarakan kasus itu.
Saya akan cari tau dulu kalau ada ASN yang terlibat saya akan pidanakan. Tapi kami masih cari tau dulu kalau ada memang yang mendaftar tapi melalui travel tertentu, saya akan tetap pidanakan, tegasnya.
Dirinya meminta agar masyarakat Sultra yang ingin menunaikan ibadah haji agar memilih travel yang terdaftar di Kemenag. Dirinya berharap agar jemaah tidak terbujuk dengan adanya haji instan.

Jangan terbujuk dengan haji instan. Masyarakat harus jeli untuk memilih travel. Kalau perlu dikoordinasikan di Kemenag sebelum mendaftar, imbaunya.(RS/was)

sumber : sultra.kemenag.go.id (26 Agustus 2016)

70 Pasutri di Konut Dinikahkan Ulang

Foto Ishbat Nikah, Sumber : pontianak.tribunnews.com

Wanggudu, (Inmas Sultra)--- 70 pasangan suami istri di Kabupaten Konawe Utara mengikuti sidang isbat nikah yang diadakan di Aula lama kantor Bupati Konut, Kamis (25/8). Sidang nikah itu dibuka langsung oleh Wakil Bupati Konawe Utara, Raup.
Kesemua pasangan suami istri itu berasal dari dua kecamatan, yakni Kecamatan Andowia dan Kecamatan Asera. Mereka dinikahkan kembali dihadapan hakim Pengadilan Agama Unaaha.

Sidang isbat nikah ini adalah salah satu program pemerintah. Kerjasama tiga lembaga yakni Pemkab Konut, Kementerian Agama Konut dan Pengadilan Agama Unaaha, ucap Wakil Bupati, Raup.
Sebelumnya, isbat nikah pada pemerintahan Konasara telah dilakukan pertama kali di Kecamatan Lasolo Kepulauan. Di Kecamatan baru itu, sekitar 60 pasangan suami istri dinikahkan didepan hakim Pengadilan Agama.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Konawe Utara, Sitti Mardawiyah Kasim SAg MSi melalui Kasi Bimbingan Masyarakat Islam, Muh Yamin Saranani mengatakan, bahwa sidang isbat nikah dilakukan untuk memperoleh keabsahan didepan hukum. Para pasutri dinikahkan ulang untuk mendapatkan buku nikah.
sumber : megapolitan.antaranews.com

Semua pasangan sudah lama menikah tapi tidak memiliki buku nikah. Olehnya itu kita nikahkan di depan hakim kemudian dicatat dan bisa diterbitkan buku nikah, ucapnya.
Setelah dinikahkan ulang, 70 pasangan tersebut harus menunggu buku nikah selesai paling lambat satu minggu. Lamanya pemberian buku nikah ini disebabkan penulisan dilakukan secara manual.
Penulisan buku nikah ini harus teliti. Jika ada kesalahan bisa saja buku nikah itu dianggap tidak sah. Kami juga tidak menerima legalisir jika ada bekas coretan atau tipe x, jelas Yamin.

Menurutnya, untuk biaya perkara isbat nikah, Pemkab Konut telah menggratiskan. Namun untuk biaya tak terduga, pasutri masih perlu mengeluarkan sedikit administrasi.
Memang Pemda bilang menggratiskan. Tapi itu hanya biaya perkara sebesar Rp 91ribu. Jadi masih ada biaya yang dikeluarkan untuk dana-dana tak terduga, katanya.

Pada sidang isbat nikah itu, terdapat pasutri yang belum memiliki buku nikah meski telah menikah selama 34 tahun. Bahkan pasutri baru yang menikah di tahun 2016 masih ada.

Ini terjadi karena pasutri ini tidak menyerahkan dokumen. Pasutri ini lebih dulu menikah dan setelahnya baru melaporkan pernikahannya. Jadi tidak dikeluarkan buku nikahnya, katanya.(RS/was)

sumber : sultra.kemenag.go.id (26 Agustus 2016)

Pontianak (Inmas Sultra) --Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin secara resmi membuka perhelatan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) ke-5 tahun 2016, Selasa (23/8) di Gedung Serba Guna Pontianak Convention Center (PCC), Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Menag Lukman hadir tepat pukul 14.00 WITA didampingi Gubernur Kalimantan Barat Cornelius, Dirjen Pendis Kamaruddin, Direktur Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan, dan Kepala Kanwil Kemenag Pontianak Syahrul Yadi.

Dalam sambutannya, Menag menyambut baik KSM dan mendukung secara penuh kegiatan seperti ini untuk terus dilaksanakan setiap tahun. Dia juga menyambut baik keterlibatan siswa sekolah umum di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada event KSM mulai tahun 2016 ini. Ini merupakan bukti bahwa siswa madrasah siap bersaing dan berkompetisi secara fair dalam setiap lomba dan kompetisi.

"Saya harus katakan bahwa saya bangga melihat kemajuan yang telah dicapai lembaga pendidikan madrasah saat ini. Siswa-siswi madrasah telah banyak menorehkan prestasi yang membanggakan bangsa Indonesia di berbagai ajang kompetisi nasional maupun internasional," ujar Menag di hadapan 865 peserta dan pendamping KSM dari seluruh Indonesia.
Saat ini, lanjut Menag, bangsa Indonesia sedang memasuki era persaingan bebas di tingkat regional Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan juga persaingan global. Menurutnya, kita tidak boleh lagi bangga dengan kekayaan alam yang kita miliki.
"Kekayaan alam yang melimpah tanpa didukung kualitas SDM yang unggul dan berintegritas hanya akan semakin menyengsarakan dan menghinakan kita," ujar Menag.
"Kekayaan alam kita memang tidak terbatas. Namun, ukuran maju tidaknya suatu bangsa tidak lagi ditentukan oleh kepemilikan sumber daya alam saja, tetapi yang lebih penting lagi adalah ketersediaan human capital atau sumber daya manusia (SDM) yang unggul," papar Menag.
Dalam konteks ini, imbuhnya, KSM tahun 2016 ini dapat dijadikan sebagai momentum strategis penyiapan generasi emas ilmuwan dan cerdik-cendekia muslim yang unggul, paripurna dan siap menjadi pemimpin perubahan di masyarakat yang bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negaranya.

Kegiatan KSM 2016 yang akan berlangsung hingga 27 Agustus 2016 mendatang ini merupakan ajang pembuktian presatsi para siswa madrasah dari seluruh Indonesia di bidang sains dan agama. Dari ajang ini, madrasah mempunyai bibit-bibit unggul yang akan meramaikan persaingan global. Terbukti tidak sedikit siswa madrasah yang meraih prestasi tertinggi di kompetisi sains internasional seperti matematika, robotik, dan penemuan-penemuan lain di bidang sains.
Dalam KSM kali ini, selain kompetisi sains dan Agama Islam, ada beberapa kegiatan antara lain Surya Game Online dan matematika gasing berbasis sains hasil kerja sama dengan Surya University, workshop motivasi pengembangan diri dan rembuk nasional bidang kesiswaan madrasah se-Indonesia.

Untuk tingkat MI/SD, bidang yang dilombakan adalah Matematika dan Agama Islam, IPA dan Agama Islam. Sedang tingkat MTs/SMP, ada Matematika dan Agama Islam, Biologi dan Agama Islam serta Fisika dan Agama Islam. Sementara untuk tingkat MA/SMU, ada 6 bidang perlombaan, yakni Matematika dan Agama Islam, Biologi dan Agama Islam, Fisika dan Agama Islam, Kimia dan Agama Islam, Ekonomi dan Agama Islam serta Geogragfi dan Agama Islam. (rtr)

sumber : sultra.kemenag.go,id (24 Agustus 2016)

Nur Syam, 4 Hal Penting Pengembangan Sistem Informasi Percepatan Pelayanan Publik (1)


Jakarta (Pinmas) --Salah satu di antara yang membuat betapa dahsyatnya pengaruh globalisasi adalah keberadaan dan pengembangan teknologi informasi. Di dalam kerangka menjawab tantangan global ini, maka pengembangan sistem informasi di kementerian atau lembaga menjadi penting.

Sekretaris Jenderal Kemeterian Agama yang juga Plt. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, menyampaikan empat hal terkait dengan pengembangan sistem informasi dalam kerangka percepatan pelayanan publik dan kepuasan layanan publik dimaksud.

Pertama, pastikan bahwa SDM yang mengelola TI adalah orang yang tepat. Menurutnya, mengelola TI bukan sekedar menunaikan tupoksi saja, sebab di situ ada kapasitas, kapabilitas atau profesionalitas serta minat dan bakat. TI membutuhkan kecepatan dan keakuratan selain penguasaan TI itu sendiri.

"Makanya, dengan SDM yang tepat maka beberapa faktor pengelola TI akan bisa diatasi," ujar Nur Syam di hadapan seluruh pengelola Website Ditjen Bimas Buddha dari seluruh Indonesia, yang berjumlah 83 orang, di Jakarta, Selasa, 23/08/2016. Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Ditjen Bimas Buddha, Caliadi, dan Ketua Panitia, Saiman, serta seluruh jajaran pejabat eselon tiga ditjen Bimas Buddha..
"Sebaik apapun sistem yang kita miliki terkait dengan TI, namun jika SDM yang mengelolanya tidak memiliki kepedulian, concern dan hobi, maka dapat dipastikan bahwa sistem itu tidak akan berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan," lanjutnya.

"Kita sudah memiliki misalnya E-MPA, tetapi setiap akhir tahun selalu saja saya harus mengumpulkan para pejabat selevel eselon dua untuk bertemu dan menanyakan mengapa E-MPA kita tidak ter-update sesuai dengan yang kita kehendaki," imbuhnya.

"Bisa dibayangkan bahwa pelaksanaan anggaran sudah mencapai 80 persen, sementara E-MPA baru pada kisaran 50 persen. Jadi ada gap yang cukup jauh antara pelaksanaan anggaran dengan pelaporan di dalam E-MPA," lanjutnya kembali.

Menurut Nur Syam, TI sebenarnya dapat digunakan untuk mempermudah kerja manusia. Dengan TI, maka hal-hal yang tidak mungkin dikerjakan secara manual akan bisa diselesaikannya. Dengan TI, maka berbagai hal yang terkait dengan korelasi, koordinasi, sinkronisasi data dan seterusnya akan dengan mudah dapat dicapai. Data dan informasi yang terjadi secara parsial akan dengan mudah disinkroninasi dengan sistem TI.

"Oleh karena itu, temukan SDM yang relevan agar pengembangan TI sebagai model percepatan kinerja akan bisa dilakukan," tandas Nur Syam.
Kedua, pastikan Sistem Teknologi Informasi yang tepat. Untuk mengembangkan sistem TI, maka ada beberapa hal yang penting, yaitu data, software dan hardware.
Dijelaskan Nur Syams, data merupakan kumpulan informasi, berita, gambar, sketsa, cerita, human interest, feature, dan sebagainya. Dan salah satu prasyarat informasi yang benar adalah ketepatan ungkapan, kecepatan pemberitaan dan ketepatan data dan sebagainya.

Lalu, ada software berupa program-program TI yang relevan dengan kebutuhan dan memudahkan orang untukmengakses atau membutuhkannya. Di dalam konteks ini, ujar Nur Syam, maka harus dikembangkan sistem informasi yang dapat menjadikan pekerjaan lebih mudah dan efisien. Tidak kalah pentingnya juga hardware, seperti computer, bandwidth, piranti teknologi lainnya yang menjadi pendukung terhadap keberlangsungan TI dimaksud.
"Tanpa hardware, maka tidak mungkin pengembangan TI akan dapat dilaksanakan," ucapnya. (supri/dm/dm/wl).

sumber : sultra.kemenag,go.id

24 August 2016

PPIH Kota Kendari Rakor Pemantapan

  

Kendari (Humas)-- Bertempat di Ruang Pola Pemkot Kendari, dilaksanakan Rapat Koordinasi PPIH Kota Kendari yang dipimpin langsung oleh Setda H. Alamsyah Latonani, Selasa (23/8/2016).

Rakor ini membahan pemantapan serta persiapan pemberangkatan Jamaah Haji Kota Kendari. Unsur yang hadir yaitu Pemkot Kendair, Kemenag Kota Kendari, Dinas Perhubungan, Polres Kendari, Pihak Lanud Haluoleo serta instansi terkait lainnya.

Dari pihak Kemenag Kota Kendari hadir Kasubag TU H. Muh. Kadir Azis yang mewakili Ka.Kankemenag Kota Kendari Samsuri yang sedang mengikuti Diklat PIM III di Jakarta, Kasubag PHU H. Sunardin berserta PPIH yang berasal dari Kemenag Kota Kendari.

Direncanakan jamaah haji diberangkatkan dengan Sriwijaya Air pada tanggal 28 Agustus 2016 dengan dua penerbangan yaitu pagi jam 10.45 serta siang jam 14.00. Untuk itu koordinasi antar instansi harus diintensifkan. Jamaah Haji akan diangkut oleh 5 Bus Lulo yang disediakan Pemkot dengan pengawalan dari Polres Kendari. Disamping itu juga akan ada rekayasa jalanan di sekitar Asrama Haji agar tidak terjadi kemacetan. Untuk keamanan asrama haji Kendari, Polres bekerjasama dengan PPIH Kota Kendari secara ketat akan memeriksa siapa saja yang bisa masuk ke dalam, yang diijinkan masuk adalah Jamaah Haji, Pendamping 1 orang serta Petugas yang dilengkapi dengan ID Card. Hal ini untuk menghindari penumpukan manusia di Asrama Haji Kendari yang dapat menggangu kelancaran proses pemberangkatan Jamaah Haji.

Untuk kelancaran di bandara, maka pihak Lanud Haluoleo akan berkordinasi dengan pihak keamanan bandara untuk mempermudah dan mempercepat proses pemeriksaan jamaah haji di Bandara, tentunya tetap dengan prosedur keamanan bandara yang berlaku. 

Masalah logisitik makanan bagi jamaah dan panitia juga menjadi bahasan yang penting. Setda H. Alamsyah Lotunani mengharapkan agar semua personil yang tergabung dalam PPIH Kota Kendari dapat ,menjalankan amanah ini dengan penuh tanggungjawab serta mengerjakan dengan ikhlas, cerdas, dan tuntas. (bepe)
  

Foto Pelepasan Jamaah Haji oleh Walikota Kendari

Tempat : Taman Kota Kendari
Hari Senin, 22/8/2016



























Walikota Kendari Lepas Jamaah Calon Haji

  

  Kendari, (Humas)--- Wali Kota Kendari Asrun melepas 330 Jemaah Calon Haji (JCH) Kota Kendari tahun 1437 H/2016 M. Pelepasan yang digelar di taman kota tersebut, Senin (22/8), hanyalah secara simbolis sebelum JCH ini diberangkatkan menuju Embarkasi Makassar 28 Agustus mendatang.

Terhadap warganya yang akan berangkat ke Makkah tersebut, Asrun menyampaikan, ibadah haji harus didukung kondisi fisik yang kuat, kemampuan ekonomi, serta kemampuan manasik. Olehnya, JCH tersebut diharapkan untuk tetap menjaga kesehatan agar bisa memanfaatkan kesempatan beribadah tersebut dengan sebaik-baiknya.

Kami juga berharap jemaah haji Kota Kendari bisa selalu menjaga kekompakan dan nama baik bangsa serta Kota Kendari. Seringlah berkoordinasi dengan pihak kesehatan, agar kondisi jemaah calon haji bisa terus sehat. Selain itu perbanyaklah minum air Zamzam dan jangan keluar kalau tidak penting. Pusatkan saja pikiran untuk beribadah supaya mendapat predikat haji mabrur, pesan Asrun.

Add caption
Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubbag TU) Kementerian Agama (Kemenag) Kota Kendari, Kadir Azis mengatakan, JCH yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 19 itu, sudah menerima bimbingan manasik yang dilaksanakan oleh beberapa instansi. Jika ditotalkan, JCH Kota Kendari sudah mengikuti bimbingan manasik sebanyak 50 kali dan merupakan hal yang jarang dilakukan di daerah lain.
Berdasarkan data kesehatan yang kami peroleh JCH Kota Kendari sudah 100 persen dan siap untuk diberangkatkan, namun kita harapkan agar jemaah haji bisa menjaga kesehatan. Sebab suhu di lokasi sangat panas yakni 45 derajat celcius, paparnya.

Sementara itu Kepala Kanwil Kemenag Sultra Mohammad Ali Irfan mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada Wali Kota Kendari yang telah mensuport keberangkatan JCH di wilayahnya.

Menurut saya kegiatan manasik yang dilakukan jemaah haji Kota Kendari dapat dikatakan sebagai rekor Museum Rekor Indonesia (MURI), karena bimbingan manasik yang dilakukan di Kota Kendari sebanyak 50 kali adalah hal yang luar biasa, katanya.(BKK/was)

Sumber : sultra.kemenag.go.id
foto by : bepe

22 August 2016

Madrasah terima penghargaan Adiwiyata dari Walikota Kendari


Kendari (Humas) Sebutan madrasah lebih baik, lebih baik madrasah bukan hanya isapan jempol semata. Hal ini sudah dibuktikan dengan berbagai prestasi akademik dan prestasi lainnya yang diraih madrasah baik negeri maupun swasta dalam kancah regional maupun nasional.

Tak terkecuali Madrasah yang berada di Kota Kendari, mendapatkan Penghargaan Anugrah Sekolah Adiwiyata  Kota Kendari Tahun 2016 atas prestasi yang dicapai dalam penerapan sekolah berwawasan  lingkungan. MAdrasah tersebut adalah MTsN 1, MTsN 2, MIS Pesri, MTsS Pesri, MAS Pesri, MTsS As Syafiiyah beserta  73 sekolah lainnya di Kota Kendari.Pemberian penghargaan adiwiyata ini sendiri merupakan bagian dari keberhasilan Pemerintah Kota Kendari meraih penghargaan Adiwiyata Buana 2016.

Para Kepala Madrasah(Kamad) menerima langsung Piagam Penghargaan langsung dari Walikota Kendari H. Asrun yaitu La Duku (MTsN 1), Mapataliang (MTsN2), Haerani (MIS Pesri), Ismail Kadir (MTsS Pesri), Hj. Sitti Aisyah serta Irwan Samad (MTsS As Syafiiyah).

Selain itu juga dirangkaikan dengan pengumuman pemenang dan pemberian hadiah kepada pemenang Karnaval Juang Kota Kendari yang dilaksanakan 15 Agustus lalu.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kendari Samsuri merasa bangga atas pencapaian yang diraih Madrasah, hal ini tak lepas dari partisipasi Madrasah dalam menerapkan Gerakan Kemenag Bersahaja (Bersih, Relijius, Santun, Hijau dan Asri) serta ikut serta dalam mensukseskan visi Kota Kendari yaitu Green City, Smart City dan Relijius City.

Bagi sekolah yang mendapatkan Penghargaan Anugrah Sekolah Adiwiyata  Kota Kendari Tahun 2016 dapat diusulkan ke Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Tenggara untuk diverifikasi oleh Tim Adiwiyata tingkat Provinsi dan diusulkan untuk ikut dalam seleksi penerimaan penghargaan Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional.

Hadir dalam peringatan ini di antaranya Wawalikota Kendari, H. Musadar Mappasomba, Ketua DPRD Kota Kendari, Abdul Rasak, Sekretaris Kota Kendari, Alamsyah Lotunani, serta pejabat teras lingkup Pemerintah Kota Kendari dan undangan lainnya. Peserta upacara diikuti unsur dari berbagai dinas / instansi vertikal di  Kota Kendari, Camat, Lurah, pelajar dan guru se-Kota Kendari.(bepe)


19 August 2016

Juara 4 diraih Kemenag Kendari pada Karnaval Juang 45


Kendari(Humas) - Dalam even Karnaval Juang 45 sebagai rangkaian peringatan HUT RI ke-71 yang diadakan oleh Pemkot Kendari, Senin (15/8).  Kantor Kementerian Agama Kota Kendari meraih Juara 4 (Harapan 1) dari 40 lebih  SKPD/Instansi Vertikal yang ikut. Sementara juara 1 diraih oleh Dispenda, disusul Badan Lingkungan Hidup dan Dinas Kesehatan. Total Peserta sebanyak 300 barisan terdiri dari SKPD/Instansi, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, Kelrurahan dan Kecamatan.

Pengumuman dan penyerahan piala dilaksanakan setelah pelaksanaan Upacara HUT RI ke-71 di Lapangan Upacara Pemkot Kendari, Rabu(17/8). Walikota H. Asrun menyerahkan secara langsung Piala dan piagam ke masing-masing pemenang.

Keberhasilan ini diapresiasi oleh Setda Kendari H. Alamsyah Latonani yang mengatakan bahwa barisan Kemenag Kota Kendari terlihat kompak dan menampilkan keanekaragaman pejuang terutama para pejuang lintas agama, keanekaragaman etnis serta menampilkan yel-yel yang relevan dengan semangat HUT RI.

Sementara itu Kepala Kemenag Kota Kendari Samsuri mengaku senang dengan pencapaian yang diraih. Hal ini merupakan kerjasama dari semua pegawai yang turut dalam barisan, terutama keikutsertaan para Kepala Seksi, Kepala KUA serta staf lainnya. Barisan Kemenag Kendari dibentuk dalam waktu 1 hari, sementara yel-yel dan teatrikal diciptakan pada pagi hari menjelang Karnaval dimulai. Dengan kata lain persiapan minimal tapi tampil maksimal dan optimal . Hal ini menjadi nilai positif bagi penilaian dewan juri.


Selain Kemenag Kota Kendari yang meraih Juara 4, juga MTs Pesri meraih Juara 3 Golongan SMP/MTs, MAS Pesri Juara 5. Tak lupa juga sekolah unggulan MAN Insan Cendekia Kendari dalam keikutsertaannya yang pertama kali ini meraih juara 5 kategori SMA/MA. (bepe)