Kendari (Humas) Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota
Kendari Zainal Mustamin, S.Ag, MA beserta Camat Kendari Muskam ,S.Sos.,M.Si
meluncurkan “Gerakan Kemenag Bersahaja” (Bersih, Relijius, Santun, Hijau dan
Asri) di Kantor Urusan Agama Kec. Kendari, Kamis (8/1/2015). Turut hadir perwakilan
dari Polsek Kendari, Koramil Kendari, Lanal Kendari, Kepala BMKG Kendari , Kantor
Pelabuhan Kendari, Lurah se Kec. Kendari, Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT)
Kec. Kendari serta seluruh staf KUA Kec. Kendari.
Camat Kendari Muskam dalam sambutannya mengapresiasi Gerakan
Kemenag Bersahaja yang dicanangkan oleh Ka.Kemenag Kota Kendari Zainal
Mustamin, dimana Gerakan Kemenag Bersahaja bersinergi dan saling mendukung
dengan Visi Walikota Kendari H. Asrun yaitu menciptakan Kota Kendari sebagai Green
City, Smart City dan Spiritual
City. Dengan semangat Kemenag Bersahaja diharapkan mampu meningkatkan
kualitas pelayanan publik . Selain itu juga Muskam menegaskan siap bekerja sama
dengan Kemenag Kota Kendari dalam membumikan Gerakan Kemenag Bersahaja serta
dalam memantapkan pembangunan kehidupan beragama, turut aktif dalam menjaga
persatuan dan kesatuan umat di Kecamatan Kendari. Untuk itu Muskam mengajak
semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan Kota Kendari sesuai dengan harapan
bersama dan menjalankan Visi-Misi pembangunan dengan bersungguh-sunguh bukan
hanya sekedar slogan saja namun harus dengan aksi nyata.
Sementara itu Zainal Mustamin berterima kasih kepada Camat Kendari
yang telah memberikan perhatian kepada Kementerian Agama dimana dengan sinergi
yang harmonis diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan Keagamaan & Sosial
di Kecamatan Kendari. Zainal juga meminta bantuan kepada Camat Kendari agar
dapat menyediakan lahan untuk Pembangunan Lembaga Pendidikan Keagamaan di daerah Gunung Jati atau Mangga Dua agar
persoalan kemasyarakatan di daerah tersebut dapat tereduksi. Dengan adanya Lembaga
Pendidikan Keagamaan akan membawa perubahan sikap mental serta dapat memberikan
pencerahan kepada warga melalui pendekatan Keagamaan. Sehingga lambat-laun
persoalan kemasyarakatan yang sering terjadi seperti keributan antar warga,
peredaran miras atau masalah sosial lainnya dapat diminimalisir. Tentunya semua
itu harus ada dukungan dari Pemerintah setempat serta pentingnya melibatkan
peran aktif masyarakt untuk terlibat langsung dalam program pembangunan yang
digulirkan oleh Pemerintah.(bepe)
No comments:
Post a Comment