09 June 2016

Ka.Kankemenag Kendari Samsuri ikut pantau Hilal di Tangetada

Kendari (Humas) - Kepala Kementerian Agama Kota Kendari Samsuri ikut memantau langsung Hilal di Pantai Buhari, Kec. Tangetada Kab. Kolaka, Sultra. Turut serta dalam rombongan adalah Penyelengara Syariah (RR. Nanik) , Staf Bimas Islam (Suparidman), serta Staf Subbag Tata Usaha Budhi Permana (Pengelola Kehumasan), H. Syukur serta Rahmat Marzuki.

Rombongan berangkat dari Kantor Kemenag Kendari Minggu (5/6/2016) jam 9.00 Wita dengan 2 mobil. Pantai Buhari berada  Kec. Tangetada Kab. Kolaka, sekitar 1-1,5 jam perjalanan dari Kota Kolaka. Total perjalanan dari Kota Kendari 5-6 Jam.

Rombongan Kemenag Kendari akan bergabung dengan Tim pemantauan Hilal dari Kanwil Kemenag Sultra, IAIN Kendari, Kemenag Kolaka, serta dari Ormas Islam.
Hasil dari pengamatan Hilal di pantai Buhari, Kec. Tangetada Kab. Kolaka akan dilaporkan oleh tim pemantauan Hilal Kanwil Kemenag Sultra kepada pihak Kemenag RI.
 
Kementerian Agama akan menggelar sidang itsbat (penetapan) awal bulan Ramadhan 1437H pada Minggu (05/06) mendatang. Melalui mekanisme sidang itsbat tersebut, Kemenag akan menetapkan kapan berakhirnya bulan Syaban dan kapan awal puasa Ramadlan  1437H.

Sidang itsbat akan dihadiri oleh perwakilan ormas-ormas Islam di seluruh Indonesia, serta para duta besar negara sahabat. Proses sidang akan dimulai pukul 17.00 WIB, diawali dengan pemaparan dari Badan Hisab dan Rukyat Kementerian Agama tentang posisi hilal menjelang awal Ramadlan 1437H. Adapun proses sidang itsbatnya, dijadwalkan berlangsung selepas salat Magrib setelah adanya laporan hasil rukyatul hilal dari lokasi pemantauan di seluruh Indonesia. 

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memastikan kalau seperti tahun lalu, proses sidang itsbat akan dilakukan secara tertutup. Menurut Menag, karena hal terpenting yang dibutuhkan masyarakat adalah hasilnya, bukan perdebatannya. Jadi, biarkan suasana perdebatan menjadi panggung tersendiri.  “Perdebatan dalam isbat awal ramadhan bukan konsumsi publik. Perdebatan para ahli, kalau dikonsumsi masyarakat umum khawatir justru berpotensi memunculkan salah faham,” kata Menag, Jumat (27/05) lalu.

Kementerian Agama akan menurunkan sejumlah pemantau hilal Ramadlan 1437H di beberapa lokasi di seluruh provinsi Indonesia. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Bimas Islam, berikut ini daftar lokasi rukyat awal Ramadlan 1437H.
(sumber berita ditambahkan dari sultra.kemenag.go.id)


No comments:

Post a Comment