31 August 2016

Nur Syam, 4 Hal Penting Pengembangan Sistem Informasi Percepatan Pelayanan Publik (1)


Jakarta (Pinmas) --Salah satu di antara yang membuat betapa dahsyatnya pengaruh globalisasi adalah keberadaan dan pengembangan teknologi informasi. Di dalam kerangka menjawab tantangan global ini, maka pengembangan sistem informasi di kementerian atau lembaga menjadi penting.

Sekretaris Jenderal Kemeterian Agama yang juga Plt. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, menyampaikan empat hal terkait dengan pengembangan sistem informasi dalam kerangka percepatan pelayanan publik dan kepuasan layanan publik dimaksud.

Pertama, pastikan bahwa SDM yang mengelola TI adalah orang yang tepat. Menurutnya, mengelola TI bukan sekedar menunaikan tupoksi saja, sebab di situ ada kapasitas, kapabilitas atau profesionalitas serta minat dan bakat. TI membutuhkan kecepatan dan keakuratan selain penguasaan TI itu sendiri.

"Makanya, dengan SDM yang tepat maka beberapa faktor pengelola TI akan bisa diatasi," ujar Nur Syam di hadapan seluruh pengelola Website Ditjen Bimas Buddha dari seluruh Indonesia, yang berjumlah 83 orang, di Jakarta, Selasa, 23/08/2016. Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Ditjen Bimas Buddha, Caliadi, dan Ketua Panitia, Saiman, serta seluruh jajaran pejabat eselon tiga ditjen Bimas Buddha..
"Sebaik apapun sistem yang kita miliki terkait dengan TI, namun jika SDM yang mengelolanya tidak memiliki kepedulian, concern dan hobi, maka dapat dipastikan bahwa sistem itu tidak akan berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan," lanjutnya.

"Kita sudah memiliki misalnya E-MPA, tetapi setiap akhir tahun selalu saja saya harus mengumpulkan para pejabat selevel eselon dua untuk bertemu dan menanyakan mengapa E-MPA kita tidak ter-update sesuai dengan yang kita kehendaki," imbuhnya.

"Bisa dibayangkan bahwa pelaksanaan anggaran sudah mencapai 80 persen, sementara E-MPA baru pada kisaran 50 persen. Jadi ada gap yang cukup jauh antara pelaksanaan anggaran dengan pelaporan di dalam E-MPA," lanjutnya kembali.

Menurut Nur Syam, TI sebenarnya dapat digunakan untuk mempermudah kerja manusia. Dengan TI, maka hal-hal yang tidak mungkin dikerjakan secara manual akan bisa diselesaikannya. Dengan TI, maka berbagai hal yang terkait dengan korelasi, koordinasi, sinkronisasi data dan seterusnya akan dengan mudah dapat dicapai. Data dan informasi yang terjadi secara parsial akan dengan mudah disinkroninasi dengan sistem TI.

"Oleh karena itu, temukan SDM yang relevan agar pengembangan TI sebagai model percepatan kinerja akan bisa dilakukan," tandas Nur Syam.
Kedua, pastikan Sistem Teknologi Informasi yang tepat. Untuk mengembangkan sistem TI, maka ada beberapa hal yang penting, yaitu data, software dan hardware.
Dijelaskan Nur Syams, data merupakan kumpulan informasi, berita, gambar, sketsa, cerita, human interest, feature, dan sebagainya. Dan salah satu prasyarat informasi yang benar adalah ketepatan ungkapan, kecepatan pemberitaan dan ketepatan data dan sebagainya.

Lalu, ada software berupa program-program TI yang relevan dengan kebutuhan dan memudahkan orang untukmengakses atau membutuhkannya. Di dalam konteks ini, ujar Nur Syam, maka harus dikembangkan sistem informasi yang dapat menjadikan pekerjaan lebih mudah dan efisien. Tidak kalah pentingnya juga hardware, seperti computer, bandwidth, piranti teknologi lainnya yang menjadi pendukung terhadap keberlangsungan TI dimaksud.
"Tanpa hardware, maka tidak mungkin pengembangan TI akan dapat dilaksanakan," ucapnya. (supri/dm/dm/wl).

sumber : sultra.kemenag,go.id

No comments:

Post a Comment