05 August 2015

Kiai Said Yakin Muktamar akan Lancar


REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj meyakinkan  nadhliyin dan masyarakat bahwa Muktamar Nahldatul Ulama (NU) akan berjalan dengan lancar. 

Optimisme itu ia sampaikan seusai dicapainya kesepakatan alternatif soal mekanisme pemilihan rais aam syuriah NU di bawah arahan Rais Aam Syuriah KH Mustofa Bisri, Senin (3/8).
 
Kiai Aqil menyampakan, sejak Senin (3/8) sore, Muktamar ke-33 NU sudah memasuki tahapan sidang-sidang komisi yang tersebar di empat pesantren di Jombang. Keempat pesantren adalah Tebu Ireng, Tambak Beras, Denanyar, Rejoso.
 
"Keputusan yang dicapai telah menentramkan. Sistem rais aam itu sendiri terbukti berhasil menjaga ahlakul karimah. Saya berterimakasih kepada KH Mustofa Bisri yang tadi menyampaikan pengarahan, sehingga (pembahasan) tata tertib selesai," ujar Kiai Aqil dalam jumpa pers. 
 
Kiai Aqil menyampaikan, saat ini sidang-sidang komisi sudah dimulai. Sementara, pertemuan para rais syuriah sedang diatur waktu dan tempatnya. Pertemuan rais syuriah, seperti dimaksud Kiai Aqil, mengacu pada kesepatan yang telah ditawarkan KH Mustofa Bisri atau Gus Mus. 
 
Kesepakatan tersebut adalah bahwa poin-poin aturan tata tertib yang tidak bisa disepakati secara musywarah, akan ditentukan melalui musyawarah rais syuriah. Rais syuriah yang dilibatkan mencakup rais aam syuriah atau rais aam tertinggi, hingga rais syuriah di tingkat wilayah dan cabang. 
 
Seperti diberitakan sebelumya, poin yang belum disepakati muktamirin hingga menyebabkan sidang molor adalah soal mekanisme pemilihan rais aam. Dua opsi menjadi perdebatan, apakah melalui musyawarah sembilan ulama terpilih atau ahlul halli wal aqdi atau dengan pemungutan suara. 
 
Atas ketegangan proses sidang pada Ahad (2/8) malam, Kiai Said menyebut, mereka yang memprovokasi di depan forum bukanlah rais syuriah wilayah ataupun cabang. 

"Yang semalam itu buakn rais-rais syuriah. Entah siapa. Padahal, tema yang dibahas adalah pemilihan rais aam. Saya yakin rais aam tidak sperti itu ahlak dan bahasanya," ujar Kiai Said.
sumber : republika.co.id; tgl. 4 Agustus 2015

No comments:

Post a Comment